Buat Seseorang
Buat seseorang yang diam-diam saya curi pandang setiap saat saya tiada sengaja untuk bertemu. Kerap kali saya curi pandang senyum yang menjadikan candu di sepanjang mata bertemu dengan bibir itu. Kerap kali saya curi dengar renyah tawa yang keluar memperlihatkan barisan rapi gigi-gigi itu. Kerap kali saya menjadi takut apabila saya terlalu mencandu engkau yang bahkan nama panggilan diri ini saja tiada pernah kau dengar, bahkan tahu menahu sedikit pun. Kerap kali pula saya takut akan dosa kecil yang mungkin kian menimbun sebab saya terlalu sering bermain mata. Lantas, sampai saat ini saya belum juga mafhum menemukan cara supaya saya bisa menjaga pandangan. Supaya dosa-dosa saya tiada bertambah hanya karena hati saya yang hampir jatuh karena karena engkau. Bukan hati yang jatuh melainkan saya hampir jatuh cinta. Lagi-lagi dengan jatuh. Saya tiada mau menjadi penghamba cinta. Tiada mau berlari sendiri. Tiada mau jatuh sendiri. Belum gemetar, belum ada getar. Alangkah lebih baik biar saya saja yang tahu. Biar saya beri sembunyi. Biar saya rasa sendiri. Biar saya simpan rapat-rapat dalam hati saya ini.
Buat seseorang yang hanya dengan melihat punggung, rambut, atau kaki engkau saja mata saya terpaku. Sesak dirasa di dada acapkali mata saya bertemu dengan kepunyaan kau. Mata dengan mata. Tidak lama. Hanya kebetulan yang terlalu saya lebih-lebihkan kadang. Saya tiada mau terlalu lama menyelam cinta. Sebab ini hanya angan saja. Bukan mimpi yang bisa diraih atau dikejar dengan benar. Saya mencinta tapi ini bukan cinta tepatnya. Entah ini apa. Yang jelas ini benar bukan cinta namanya.
Komentar
Posting Komentar