Bicara Perihal Cinta
Saya tiada mengerti bagaimana orang dapat hidup tanpa mencintai ataupun dicintai. Maksud saya di sini, adalah ketika kita benar-benar terasing sendiri tanpa cinta yang datang atau pergi. Cinta dalam ungkapan perasaan hati. Perempuan dengan lelaki atau sebaliknya. Dalam hal hubungan dengan sang pencipta, keluarga, percintaan itu sendiri, atau pertemanan.
Rasanya saya mampu menangkap beberapa isyarat yang diberikan oleh beberapa orang yang sedang dimabuk cinta dan sedang mencoba mendekati saya diam-diam. Namun, hanya sebentar, hanya sepintas pun tiada berbekas. Akhirnya, saya menyimpulkan bahwa semua itu hanya kepercayaan diri saya yang terlalu berlebihan. Sampai bingung mau bagaimana biar hati ini benar merasai segala bentuk rasa cinta yang sama seperti dulu saat saya belum sempat tersakiti, atau merasakan luka akibat patah hati. Karena terkadang saya rindu mencintai dan dicintai tepatnya.
Bagaimana tidak bingung, apabila beberapa teman jauh saya ataupun teman dekat saya, mudah sekali memiliki cinta yang lain setelah hatinya telah dipatahkan sekali dua kali atau beberapa kali. Bahkan, di sini saya sempat berpikir harus berapa kali saya patah hati agar hati saya utuh kembali? Ini sudah terlalu banyak untuk menjadi berkali-kali, cinta. Memang berkali-kali tiada ada ujungnya.
Oh, padahal masih panjang betul jalan saya menempuh hidup di dunia saya rasa. Terkecuali Allah swt. memanggil saya terlebih dahulu sebelum saya berjumpa dengan cinta saya yang sesungguhnya, atau lebih tepatnya jodoh saya.
Bukankah pada hakikatnya tujuan hidup manusia yang sesungguhnya tidak untuk mencari cinta sejati mereka?
Komentar
Posting Komentar