Diskusi tentang Pilihan-Pilihan
Teruntuk teman-teman yang sedang dilanda kegamangan yang luar biasa. Sebelumnya, tulisan saya ini tidaklah bermaksud untuk menggurui atau menyinggung siapapun. Saya hanya ingin mengajak berdiskusi dan berbagi tentang apa yang telah saya lewati. Ini adalah contoh kasus pengalaman adalah guru yang terbaik ketika saya akan melanjutkan perkuliahan saya saat itu.
Sebetulnya, saya hanya sedikit mengerti apa yang mungkin dirasakan teman-teman saat ini, karena saya percaya bahwa kita tidak pernah tahu apa yang dirasakan oleh orang lain sebelum kita benar-benar tinggal di dalam dirinya.
Yang pertama ingin saya diskusikan kali ini adalah tentang gengsi. Sebetulnya, ketika kita akan memilih suatu pilihan janganlah sampai kita terjebak dari apa itu yang disebut dengan 'gengsi'. Meskipun sulit untuk dipungkiri, tapi hal itu benar-benar harus dihindari. Gengsi sendiri dapat menimbulkan akibat-akibat lain yang bisa membuat kita menyesal pada akhirnya. Saya pernah mengalaminya dan saya telah melaluinya.
Saya tahu betul bahwa pasti kita merasa sangat ingin menunjukkan bahwa kita mampu untuk melebihi orang lain dalam memilih masa depan kita. Kita mau jadi apa dan segala keinginan-keinginan yang kita miliki terkadang tidak lepas dari rasa gengsi. Kita malu apabila pilihan hidup kita tidak sebagus, setinggi, atau sekeren pilihan hidup orang lain, dan kita sering merasa, "Ini lho aku, aku juga bisa kok, masa sih aku kalah dari dia" dan segala bentuk ungkapan gengsi yang saya pikir sangat mengganggu saya saat itu.
Saat itu, saya merasa sangat gengsi untuk memilih universitas dan jurusan. Saya merasa bahwa seharusnya saya tidak memilih universitas itu, dan bisa memilih universitas yang terdaftar menjadi 10 besar universitas terbaik se-Indonesia seperti teman-teman yang lain. Apalagi ketika saya justru tertolak dari universitas yang saya pilih dan sekarang alhamdulillah saya melanjutkan di salah satu universitas swasta. Jujur awalnya, saya sangat merasa gengsi. Melihat status media sosial teman-teman saya saat itu yang bisa merasa bangga karena menjadi bagian dari universitas-universitas negeri terbaik membuat saya iri dan kesal sendiri. Hingga saya menghapus beberapa aplikasi media sosial di ponsel saya saat itu.
Semakin ke sini saya semakin sadar bahwa saya salah. Semakin ke sini saya berusaha untuk ikhlas tentang jalan yang Allah swt tunjukkan kepada saya.
Saya sangat ingin dari teman-teman yang akan memilih perguruan tinggi, jurusan, cita-cita, sekolah, atau apapun itu untuk membuang jauh-jauh semua rasa gengsi itu, karena itu hanya akan menghancurkan dirimu. Yakinlah bahwa apa yang dipilih adalah apa yang benar-benar diinginkan dan tentunya ada dalam potensi diri. Kalaupun teman-teman memilih tanpa didasari kedua hal tersebut, yakinkan diri kalian bahwa kalian sanggup melaluinya dan selalu mengingat perjuangan yang telah susah payah dilakukan.
Apabila gengsi telah hilang dari dalam diri, maka sekarang adalah waktunya pemantapan hati dan diri kalian masing-masing terhadap pilihan-pilihan kalian. Yakinkan kepada diri kalian bahwa kalian mampu melalui segalanya. Jika kalian gagal, percayalah masih ada banyak jalan yang Allah swt. siapkan untuk kalian pilih dan kalian lewati. Jika saat itu kalian merasa tidak ada lagi jalan yang bisa dilewati, buka mata, hati, dan akal kalian. Jangan lupa untuk terus berdoa dan bertawakal kepada Allah. Ingat selalu bahwa Allah beri apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
Ketika kalian stress dan merasa terpuruk dengan segala sesuatu yang menjadikan diri kalian merasa tidak berharga. Istighfar dan selalu ingat kepada Allah swt. Tetap bersabar atas segalanya, karena Allah swt. tahu betul batasan hamba-Nya.
Bila perlu, sebaiknya nonaktifkan semua akun media sosial yang dirasa mengganggu dan membuat stress. Itu cara paling ampuh untuk mengurangi tingkat stress.
Kemudian, apabila di antara kalian belum bisa melanjutkan pendidikan dikarenakan satu atau lain hal, saya akan membahasnya di pembahasan setelah ini.
Yang terakhir yaitu tentang kunci dari segalanya yang insyaallah akan menuntun ke arah yang baik. Kuncinya yaitu mari luruskan niat. Karena apabila kita memiliki niat yang baik, maka Allah swt akan memberikan jalan yang lebih baik untuk kita lalui.
Saya harap, tulisan saya ini perlahan-lahan dapat mengobati kegamangan yang teman-teman sedang rasakan saat ini. Insyaallah. Karena sesungguhnya, kesuksesan bukanlah terletak dari almameter, perguruan tinggi, status kekayaan, atau apapun itu yang sering diprestisekan oleh banyak orang, melainkan kesuksesan adalah terletak dari perspektif diri kalian menilai dan mengenal batas tentang kesuksesan itu seperti apa. Banyak-banyak bersyukur, melihat ke atas barang sebentar dan jangan pernah lupa untuk tetap berpijak pada tanah.
Komentar
Posting Komentar