Istilah 'ikigai' berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu 'iki' dan 'gai'. 'Iki' berasal dari kata 'ikiru' yang berarti alasan hidup dan 'gai' berarti nilai dalam melakukan sesuatu. Ikigai bisa diartikan sebagai alasan untuk hidup atau mungkin bisa juga diartikan sebagai prinsip hidup agar hidup lebih bermakna, sehingga mampu menemukan apa arti hidup dan kebahagiaan setiap harinya. Bagi orang Jepang, istilah ini merupakan kata umum yang digunakan dalam percakapan sehari-hari dan bukan suatu istilah yang spesial meski memiliki konsep yang penting. Istilah ini kemudian dikenalkan oleh Akihiro Hasegawa, seorang psikologi klinis dan Profesor di Toyo Eiwa University, Jepang dalam penelitiannya pada tahun 2001.
Saya beberapa kali menggunakan istilah ini untuk menjawab pertanyaan dari beberapa orang atas apa yang akan saya lakukan dalam hidup saya di masa depan. Namun, baru kali ini saya sempatkan untuk mengenal lebih dekat makna dari ikigai yang sebenarnya. Setelah saya telusuri, saya menemukan beberapa fakta bagus yang sayang untuk dilewatkan. Jadi, mari kita sama-sama PDKT sama si 'ikigai' ini.
 |
| Diagram Venn Ikigai oleh Marc Winn |
Selama ini, saya memaknai ikigai sebagai sesuatu hal yang menciptakan kedamaian dalam hidup dan merupakan sebuah passion yang saya sukai, bahkan saya dibayar untuk melakukannya karena orang-orang membutuhkannya--persis seperti diagram venn di atas. Saya selalu ingin menemukan ikigai sepanjang hidup saya di dunia. Selepas saya gugling dan melakukan blog walking, ternyata ada sebuah miskonsepsi bahwa makna ikigai yang sebenarnya bukanlah seperti yang ada pada diagram venn tersebut.
Diagram venn tesebut ternyata merupakan ide dari Marc Winn, seorang business coach dan pebisnis dari Inggris yang terinspirasi oleh salah satu speaker TED Talks bernama Dan Buettner yang berbicara tentang "How to Live to be 100+". Kalian bisa tonton videonya di sini. Menurut blog yang ditulis Alfons dalam artikelnya berjudul "Miskonsepsi Ikigai", Marc Winn menggabungkan konsep purpose diagram yang dibuat oleh Andrés Zuzunaga dengan konsep ikigainya Dan Buettner dan mempublikasikannya dalam blognya pada tahun 2014.
 |
| Purpose diagram oleh Andrés Zuzunaga |
Menurut Marc Winn, ikigai merupakan keempat irisan dari apa yang kita cintai, apa yang kita kuasai, apa yang dunia butuhkan, dan apa hal yang kita dibayar jika melakukannya. Pada konsep ini, Marc Winn menambahkan poin uang pada konsep ikigai, sedangkan menurut banyak orang Jepang ikigai tidak selalu berorientasi pada uang.
Seperti yang saya sebutkan di awal, istilah ikigai ini dimiliki oleh orang Jepang--khususnya oleh orang Okinawa. Di mana ikigai dimaknai sebagai sebuah alasan untuk bangun pagi setiap harinya. Hal ini yang berhasil membuat orang-orang Okinawa memiliki harapan hidup lebih tinggi, berumur panjang, damai, serta bahagia hidupnya. Ken Mogi, ahli syaraf dan salah satu penulis dari Jepang mengatakan bahwa ikigai merupakan sebuah spektrum yang mencakup semua hal yang dihargai oleh manusia, mulai dari kesenangan kecil dalam hidup hingga mengejar tujuan yang menentukan hidup.
Kemudian, pada akhirnya yang bisa saya simpulkan setelah menjelajahi tulisan tentang ikigai, saya sependapat dengan Alfons dalam artikelnya yang saya sebutkan di atas. Saya memilih untuk mencoba memahami dan memaknai ikigai sebagai sebuah keseimbangan. Keseimbangan ini bukanlah berarti sebuah irisan yang diciptakan dari beberapa aspek di atas, namun keseimbangan dari banyak hal sesuai dengan perspektif masing-masing orang untuk memaknai hidup atau mencapai hidup yang bermakna. Meskipun sulit untuk menemukan keseimbangan ini, namun saya rasa ada hal-hal yang perlu menjadi pondasi atau pijakan untuk kita menemukan apakah sebenarnya 'keseimbangan' tersebut pada masing-masing diri kita.
Komentar
Posting Komentar