#Prompt1: Kecil yang Besar

Dalam rangka iseng mengikuti morning pages journal yang diinisiasi mbak Prawita Mutia di Tumblr. Tulisan ini insyaallah akan berlanjut selama 29 atau 30 hari lamanya selama Ramadhan. Semoga saya bisa terus menulis setiap harinya dibantu dengan prompt yang diberikan mbak Prawita tiap malam. Saya rasa akan lebih afdhol kalau bisa saya bagikan juga di blog saya pribadi, karena Tumblr punya sisi lain diri saya yang cukup saya dan teman-teman jejaring biru itu yang tau, hehehe. Semoga bisa menjadi pengingat dan kebermanfaatan bagi saya pribadi maupun teman-teman pembaca. Tenang, kali ini saya buat dengan bahasa yang lebih santai dan mengalir seperti air. Semoga ada niat yang lurus ketika menulis ini.
prompt 1. apa saja kebiasaan yang pengaruhnya besar dalam hidupmu?
Kalau ditanya hal yang satu ini sejujurnya rasanya bingung mau jawab apa. Karena kayaknya nggak ada hal-hal yang saya lakukan dan berpengaruh besar dalam hidup saya, entah saya yang nggak peka atau gimana. Tapi, kalau dijawab gitu kok ya rasanya saya merasa jadi orang yang nggak bersyukur. Pengaruh besar itu ada karena tumpukan pengaruh-pengaruh yang kecil kan? Kalau begitu jawaban saya akan menjadi 2 poin yang saya rasa lumayan berpengaruh dalam hidup saya meskipun bukanlah suatu hal yang terasa besar tapi signifikan.

Kebiasaan pertama adalah bangun pagi. Saya rasa kebiasaan bangun pagi adalah salah satu hal yang penting dan sayang sekali kalau dilewatkan. Ketika bangun pagi tuh rasanya otak dan tubuh jadi lebih segar–kayak lebih siap aja gitu menghadapi hari yang mungkin akan berisikan rintangan-rintangan kehidupan yang masih misteri keberadaannya. Meskipun pas bangun pagi saya juga nggak banyak melakukan hal-hal yang dibilang produktif. Tapi, saya merasa ada yang kurang aja kalau bangun siang.

Sumber: Pinterest

Kalau saya tidak bangun 'sepagi' biasanya pasti rasa kantuk dan malas seperti menjerat diri ini untuk tetap merebahkan diri pada kasur. Biasanya sih saya tetap bangun pagi, tapi kalau diri ini lagi turun imannya godaan kasur lebih aduhai dibanding sejuknya udara pagi–jadilah pasti lebih siang dari biasanya. Kebiasaan bangun pagi ini membuat diri ini otomatis bisa melek tanpa harus repot-repot pasang alarm. Semoga saya bisa lebih produktif dengan kebiasaan ini yaa.

Kebiasaan kedua yang lumayan berangsur-angsur memberikan pengaruh di hidup saya akhir-akhir ini adalah dengan memberi. Memberi dengan ikhlas tanpa mengharapkan gantinya adalah suatu hal yang dianjurkan untuk dilakukan kan ya? Tapi, keikhlasan ini masih menjadi misteri bagi saya pribadi.

Dengan melakukan kebiasaan ini saya merasa yang tadinya nggak ada kayak jadi ada aja gitu. Selain itu, yang tadinya nggak mungkin kayak kejadian aja. Bahkan seringkali terjadi hal-hal yang saya ucapkan dalam hati bisa kejadian. Banyak kasus terjadi pas saya pengen makan suatu makanan. Misalnya, saya pengen makan tahu kupat siangnya ada yang ngasih tahu kupat–saya pengen cokelat ada yang ngasih cokelat–saya pengen makan sop ada sop di meja makan, dsb.

Ada juga momen-momen yang benar-benar tak disangka-sangka–ibaratnya kayak ketiban durian aja gitu. Misalnya, uang yang tadinya segini nggak cukup untuk beli ini itu tiba-tiba jadi cukup dan bahkan perasaan jadi lebih banyak. Masyaallah, hal-hal yang kayak gitu benar-benar kayak ajaib aja kejadian. Tapi, bukannya itu yang udah Allah janjikan ya?

Ternyata pengaruh yang saya sebut kecil-kecil tadi kalau ditulis kayak gini rasanya benar-benar jadi pengaruh yang besar juga ya dalam hidup saya. Kayaknya saya emang kurang bersyukur deh jadi manusia. Bahkan sebegitu banyaknya yang dikasih masih aja bilang kalau bukan pengaruh yang besar. Astaghfirullah. 

Komentar

Postingan Populer